1. SEJARAH LINUX
Linux adalah salah satu sistem operasi yang menyita banyak perhatian para pengguna komputer di seluruh dunia. Tapi tahukah Anda dari mana asalnya Linux itu sendiri ???
Adalah seorang mahasiswa berkebangsaan Filandia yang merupakan orang pertama yang menemukannya. Linus Torvalds, demikianlah nama penemunya. Tak heran jika Linux dipakai menjadi nama operating system seperti nama penemunya. Agustus 1991, Linus mengerjakan versi 0.01. Dan pada tahun yang sama, tepatnya pada tanggal 5 October 1991, secara resmi meluncurkan versi 0.02.
2. Sejarah Linux Ubuntu
Ubuntu adalah turunan dari distro Linux jenis Debian unstable (sid), Ubuntu merupakan project untuk komunitas, yang bertujuan untuk menciptakan sebuah sistem operasi beserta dengan paket aplikasinya yang bersifat free dan open source, karena Ubuntu mempunyai prinsip untuk selamanya bersifat gratis (free of charge) dan tidak ada tambahan untuk versi enterprise edition. Dalam website nya disebutkan bahwa Ubuntu Tim Ubuntu memberikan hasil kerjanya untuk semoa orang dalam pengertian free/gratis yang sama. Ubuntu juga juga tersedia dalam banyak bahasa termasuk bahasa Indonesia asli bukan bahasa Melayu, karena Tim Ubuntu memiliki tim penerjemah dan memberikan yang terbaik.
Ubuntu berasal dari bahasa Afrika yakni “Humanity to Others” yang berarti “Kemanusiaan Untuk Sesama”. Atas dasar itulah diluncurkannya Linux Ubuntu yang dirilis pada tahun 2004. Sistem operasi ini adalah merupakan turunan dari sistem operasi linux yang lain, yakni Debian.
Ubuntu itu sendiri dibuat dengan tujuan : selalu gratis tanpa adanya biaya lisensi, bersifat open source (kode terbuka), dan siap untuk dipergunakan dalam kondisi yang stabil. Ubuntu didukung oleh perusahaan bernama Canonical, Ltd yang memiliki tujuan untuk membantu perkembangan, distribusi, dan promosi dari produk-produk yang bersifat open source (kode terbuka). Perusahaan ini bermarkas di Eropa dan dipimpin oleh seseorang bernama Mark Shuttleworth.
Sejak pertama kali diluncurkan, Ubuntu mendapat perhatian yang sangat besar dari pengguna Linux yang lain. Hal ini disebabkan karena kestabilan yang dimiliki oleh Ubuntu itu sendiri. Selain itu kenyamanan dan kemudahan yang dimiliki Ubuntu menjadi daya tarik yang besar bagi pengguna Linux di seluruh belahan dunia.
3. Adapun versi Ubuntu yang telah dirilis dan telah beredar adalah sebagai berikut :
1) Versi 4.10 (Warty Warthdog).
2) Versi 5.04 (Hoary Hedgedog).
3) Versi 5.10 (Breezy Badger).
4) Versi 6.06 (Drapper Drake).
5) Versi 6.10 (Edgy Eft).
6) Versi 7.04 (Feisty Fawn).
7) Versi 7.10 (Gutsy Gibbson).
Beberapa waktu yang lalu, Ubuntu telah meluncurkan versi terbaru mereka yakni Ubuntu 8.04 (MID Edition).
Penasaran dengan fiture terbaru mereka ??? Jangan ketinggalan ikuti terus perkembangannya dan rasakan sendiri nikmatnya berselanjar di Ubuntu.
4. Mengenal Ubuntu 8.10
Windows adalah sistim operasi/operating system (OS) yang umum digunakan, para pengguna komputer biasa, seperti saya sendiri terbiasa menggunakan Windows. Windows XP, Vista, dan terakhir Windows 7 (Seven) menjadi OS favorit bagi sebagian besar orang. Selain Windows, ada OS lain yang biasa dipergunakan, seperti Mac OS dari Apple, dan Linux dengan berbagai variannya. Di sini saya tidak akan membahas OS tersebut secara detail, tapi hanya memperkenalkan secara sekilas OS Ubuntu. O, iya, artikel ini saya tulis setelah saya mendapatkan CD Ubuntu 8.10 dan telah saya coba install di laptop Axioo saya (saya pake dual system).
Ubuntu yang berbasis Linux sebagai OS alternatif bagi saya memiliki keunggulan yang cukup signifikan dibandingkan Windows dan Mac, yaitu free alias gratis. Jika Windows, kita harus membelinya dengan harga tertentu (sekitar 800 ribuan untuk XP Home, dan di atas 1 juta untuk XP Pro dan Vista), dan untukMac, kita akan mendapatkannya jika membeli perangkat PC atau laptop Mac (yang harganya lebih tinggi lagi dibandingkan kita membeli PC atau laptop standar P4 misalnya) . Untuk Ubuntu sendiri kita bisa mendapatkan secara gratis (bisa dengan cara mendownload di situs Ubuntu atau meminta CD OS Ubuntu dari situs Ubuntu secara gratis pula).
Ubuntu yang gratis ini tidak berarti kita tidak mendapatkan support lanjutan dari Ubuntu, tapi kebalikannya kita tetap akan mendapatkan support berupa update-update terbaru secara online. Ubuntu terbaru saat ini adalah versi 8.10 (Intrepid Ibex) memberikan banyak kemudahan baik dalam instalasi, penggunaan, atau updating-nya. Jika dulu untuk instalasi OS berbasis Linux, persiapan yang harus dilakukan relatif rumit (kalo menurut saya lho ini), kita harus membuat partisi baru dan membagi partisi-partisi tersebut untuk keperluan instalasi. Belum lagi jika kita ingin menggunakan dobel OS, dengan windows misalnya, akan semakin rumit lagi.
Kesulitan dan kerumitan yang saya alami dulu saat menginstall Linux (saat itu mencoba Red Hat dan Open Suse) tidak saya temui di Ubuntu 8.10 ini, kita tidak perlu menyiapkan partisi baru, karena Ubuntu 8.10 ini akan melakukan analisa otomatis di drive mana dia akan menginstall (dengan melihat space yang tersisa dari masing-masing drive yang ada), dan memberikan rekomendasi-rekomendasi yang sebaiknya kita lakukan. Proses instalasi pun berjalan secara otomatis hingga akhirnya siap kita pakai.
Setelah selesai instalasi, Ubuntu 8.10 ini siap pakai termasuk dengan segala aplikasi pendukung yang standar, dimana jika dalam Windows kita harus melakukan instalasi secara terpisah (misalnya Microsoft Office, PhotoShop, Browser Firefox, Yahoo Messenger, dan aplikasi lainnya). Nah, dalam Ubuntu 8.10 ini, aplikasi tersebut sudah ikut terinstall, tapi memang bukan aplikasi yang sama, tapi aplikasi tersebut sudah mendukung (bisa membuka data-data) yang biasa dikerjakan oleh aplikasi dalam OS Windows.
Apa saja aplikasi yang ada dalam Ubuntu 8.10?
Berikut ini beberapa aplikasi yang ada dalam Ubuntu 8.10:
Word Processor. Aplikasi ini serupa dengan Microsoft Word dalam Windows, di sini kita bisa membuka file-file yang diproses melalui Microsoft Word, selain itu menu dan fitur-fiturnya pun tidak jauh berbeda dengan Microsoft Word.
Spreadsheet. Sesuai dengan namanya, aplikasi ini berfungsi sama seperti Microsoft Excel, dengan tampilan dan fitur yang sama pula.
Presentation. Bagi yang biasa melakukan presentasi dengan Power Point, maka aplikasi ini tepat bagi Anda, sama seperti 2 aplikasi office di atas, dalam Presentation ini pun fitur dan menu yang ditawarkan mirip dengan Microsoft Power Point.
Gimp. Nah, untuk yang suka mengotak atik foto atau image lain dengan Adobe PhotoShop atau Corel PhotoPaint jangan kuatir, dengan Gimp kita bisa melakukan itu juga.
Video Player & Rhytmbox Music Player. Dua aplikasi ini adalah aplikasi hiburan yang bisa kita nikmati dalam Ubuntu, yaitu pemutar video dan pemutar musik, penggunakan kedua aplikasi ini cukup mudah, dan mendukung file-file video audio yang ada saat ini.
Firefox. Untuk yang satu ini sepertinya tidak perlu penjelasan lebih lanjut, karena pasti semua sudah mengenalnya. Jangan kuatir plugins-plugins yang biasa kita gunakan dalam Firefox versi Windows, bisa juga kita dapatkan versi Linux-nya. Jangan lupa Firefox dulu berawal dari Linux juga.
Evolution Mail. Dari namanya sudah jelas aplikasi ini ditujukan untuk mengatur akun-akun email kita, sama seperti Outlook Express atau Microsoft Outlook. Jika kita biasa menggunakan Thunderbird, kita bisa juga mendownloadnya untuk versi Linux.
Pidgin. Jika kita biasa chatting dengan Yahoo Messenger, Google Talk, Gadu Gadu, MSN, atau aplikasi messenger lainnya, maka kita tidak perlu kuatir harus menginstall masing-masing aplikasi tersebut secara terpisah, karena dalam Pidgin, kita bisa mengakses berbagai macam akun messenger kita (all in one kalo kata orang, he he he).
Nah, selain aplikasi tersebut di atas, masih ada lagi aplikasi utility lainnya seperti Brasero untuk memburning cd (seperti Nero), atau Networking untuk mengatur jaringan dan koneksi yang kita gunakan, dan masih banyak lagi aplikasi-aplikasi lainnya yang bisa kita download.
Nah, bagaimana? Apakah tertarik untuk mencoba Ubuntu 8.10 ini?
5. Menginstall Ubuntu dari USB FlashDisk.
Kelemahan dari cdrom adalah mudah tergores sehingga file² yang tersimpan didalamnya menjadi rusak. Sangat disayangkan jika hal itu terjadi pada cdrom Live CD Ubuntu kita. Dan otomatis kita tidak bisa menjalankan Live CD Ubuntu dong, Sayang kan? Alternatifnya apa?
Jawab: Gunakan usb flash disk minimal 1GB,
kita bisa membuat Live Ubuntu pada flash disk.
Keuntungan cara ini:
(1) data akan berumur panjang selama flah disk tdk rusak.
(2) kecepatan akses flash disk lebih bagus daripada cdrom.
Untuk membuat USB bisa sebagai bootable di perlukan software pembuat bootloader. disini saya menggunakan syslinux untuk membuat USB bootable.
Syslinux ini merupakan utilitas penyedia boot loader pada OS Linux yang dpt bekerja pada sistem file Ext2/Ext3, Fat/Fat32, maupun CDROM. info lengkap disini:
http://www.syslinux.org/
6. cara instalasi syslinux dari shell:
$ sudo apt-get install syslinux mtools
Setelah proses installasi selesai kemudian mount USB, Biasanya partisi USB ada pada /dev/sdb atau /dev/sdb1, dan di mounting di dalam folder media dengan nama folder usb atau nama label USB tersebut, untuk melihat partisi harddisk dan USB bisa dengan cara :
$ sudo fdisk -l
untuk membuat USB Flsh bisa sebagai bootable dengan syslinux cukup mengetikan perintah ini pada terminal konsole
$ sudo syslinux -s /dev/sdb1
selanjutnya copy semua file yang ada di Live CD Ubuntu 7.10 “Gutsy Ribbon” ke dalam USB
$ sudo cp -rp /media/cdrom/* /dev/sdb1
Setelah proses copy file selesai, ubah nama folder isolinux menjadi syslinux, didalam folder syslinux ganti nama file isolinux.bin dan isolinux.cfg menjadi syslinux.bin dan syslinux.cfg.
Untuk Windows Download file syslinux dari sini , kemudian extrak ke dalam direktori C dengan nama syslinux.
Pada command promt windows masuk ke direktory c:syslinuxwin32, gunakan perintah berikut untuk membuat usb bisa sebagai bootable disk : syslinux -s F: ( asumsi usb drive di F ), kemudian copy semua file di Ubuntu 7.10 Live CD ke dalam USB, sebaiknya gunakan command xcopy /e /h /k d:*.* f: (D sebagai CDROM).
Selanjutnya USB flash sudah bisa di gunakan sebagai penganti Ubuntu 7.10 Gutsy Gibbon Live CD.
7. Installasi Webmin di Ubuntu
Webmin adalah aplikasi berbasis web yang diperuntukkan untuk para admin dalam mengelola jaringannya terutama untuk server.
pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara menginstallasi webmin pada Ubuntu. mengapa ubuntu? Yah karena memang saya sedang melakukan riset dengan Ubuntu, jadi buat teman2 yang menggunakan distro lain, dipersilahkan.
a.Untuk Ubuntu
Pertama-pertama tambahkan line berikut pada /etc/apt/source.list :
deb http://download.webmin.com/download/repository sarge contrib
Setelah itu lakukan upgrade terhadap apt anda.
$ sudo apt-get update
setelah itu lakukan proses instalasi
$ sudo apt-get install webmin
Jika sudah selesai, bukalah browser anda dan ketikkan http://localhost:10000.
Jika gagal cobalah menjalankan webmin secara manual
$ sudo /etc/init.d/webmin start
Jika masih belum bisa ulangilah instalasi sekali lagi:
$ sudo apt-get install webmin
Setelah selesai dan webmin berjalan dengan baik. Cobalah login dengan user root dan password root anda.
b.Untuk Distro lainnya(menggunakan Source)
pastikan bahwa distro linux anda telah terinstall perl5,yang biasanya terletak pada /usr/local/bin/perl atau
/usr/bin/perl, jika belum lakukanlah instalasi perl5 terlebih dahulu. Jika sudah terinstall kedalam sistem ikutilah langkah berikut :
Langkah awal download dahulu file webmin dari http://www.webmin.com
dengan file berextensi .tar.gz
setelah itu lakukanlah extract terhadap file tersebut
root@localhost:/# tar zxvf webmin-1.360.tar.gz
root@localhost:/# cd webmin-1.360
lakukanlah instalasinya
[root@localhost /webmin-1.360]:/# ./setup.sh /usr/local/webmin
yupz jika sudah coba bukalah browser anda dan ketikkan pada addres bar http://localhost:10000
Kemudian Login lah dengan user root dan passwordnya adalah password root pada host anda
Selamat Menikmati kemudahan Webmin.
Posted in Networking | Leave a Comment »
Install DNS Server di Ubuntu
Posted by maspur on February 26, 2008
8. Langkah-langkah menginstall DNS Server di Ubuntu.
a. Install dulu daemon bind nya (software untuk dns di linux adalah bind)
#apt-get install bind9
b. Ganti dns di server lo dengan ip lo, misalnya ip lo 192.168.10.1 caranya:
#nano /etc/resolv.conf
– tulis perintah dibawah berikut –
nameserver 192.168.168.1
– berakhir di atas tulisan ini –
simpan dengan menekan ctrl+x tekan y kemudian enter
c. coba sekarang cek browsing diclient ganti dns 1 nya make ip server lo en dns 2 nya kosongin aja. kalo lo berhasil browsing maka, install dns lo dah sukses.
9. Cara Buat Domain.
a. setelah buat dns, lanjut dengan mengedit file named.conf
#nano /etc/bind/named.conf
b. dibagian paling bawah tulis konfigurasi berikut:
– mulai nulis di bagian paling bawah –
zone “domainlo.com” IN {
type master;
file “db.domain”;
};
zone “168.168.192.in-addr.arpa” IN {
type master;
file “db.ipadrs”;
};
– berakhir diatas tulisan ini –
simpan dengan menekan ctrl+x tekan y kemudian enter
Ket:
- Untuk bagian zone “domainlo.com” cuma permisalan doang
- Untuk bagian zone “168.168.192.in-addr.arpa” angka disini adalah ip address komputer server yang dibalik. disitu hanya contoh saja. misalnya gini, ip server lo 192.168.168.1 maka diambil tiga angka didepan dan dibalik jadi 168.168.192 . ngerti kan ? jangan dudutz-dudutz amat lah..
c. Pindahkan posisi kita ke folder /var/cache/bind
#cd /var/cache/bind
d. Buat file db.domain
#nano db.domain
– copy kan tulisan dibawah –
; domainlo.com
$TTL 604800
@ IN SOA ns1.domainlo.com. root.domainlo.com. (
2006020201 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800); Negative Cache TTL
;
@ IN NS ns1
IN MX 10 mail
IN A 192.168.168.1
ns1 IN A 192.168.168.1
;mail IN A 192.168.0.2 ; kalo punya server email selain server ini.
www IN A 192.168.168.1
ftp IN A 192.168.168.1 ; ini kalo server lo juga ada ftpnya
;client1 IN A 192.168.168.1 ; We connect to client1 very often.
– berakhir diatas tulisan ini –
simpan dengan menekan ctrl+x tekan y kemudian enter.
e. buat file db.ipadrs
– copy tulisan dibawah –
; domainlo.com
$TTL 604800
@ IN SOA ns1.domainlo.com. root.domainlo.com. (
2006020201 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800); Negative Cache TTL
;
@ IN NS ns1
IN MX 10 mail
ns1 IN PTR 192.168.168.1
1 IN PTR ns1
1 IN PTR ns1.domainlo.com
– berakhir diatas tulisan ini –
simpan make ctrl+x tekan y kemudian enter
ket: Angka 1 pada dua bagian terakhir yang bersebelahan dengan IN adalah angka belakang pada ip address. jadi kalo ip address server lo 192.168.168.10 , maka ditulis 10 . Disini permisalan ip address server kita akhirannya 1.
f. Setting file resolv.conf
#nano /etc/resolv.conf
– tulis bagian dibawah –
search domainlo.com
nameserver 192.168.168.1
domain domainlo.com
domain www.domainlo.com
– berakhir diatas tulisan ini –
simpen dengan ctrl+x tekan y kemudian enter.
g. Buat file options di folder /etc/network
# nano /etc/network/options
– isikan seperti dibawah ini –
ip_forward = yes
spoofprotect = yes
syncookies = no
– berakhir disini –
simpen make ctrl+x tekan y kemudian enter.
h. edit juga file hosts di folder /etc
#nano /etc/hosts
– tambahkan dibawahnya –
192.168.168.1 domainlo.com
– berakhir diatas tulisan ini –
simpen seperti biasa
i. restart program bind dan network nya
#/etc/init.d/bind9 restart
#/etc/init.d/networking restart
j. Test dengan perintah
#dig domainlo.com
Posted in Networking | Leave a Comment »
Cara Install DHCP Server pada Ubuntu
Posted by maspur on February 26, 2008
Sebelumnya disini diasumsikan bahwa dhcp server yang akan dibuat :
* Menggunakan interface eth0
* Range IP Addres nya : 192.168.0.100 to 192.168.0.200
* Subnet Mask: 255.255.255.0
* DNS Servers: 202.188.0.133, 202.188.1.5
* Domains: tm.net.my
* Gateway Address: 192.168.0.1
Oke, sekarang langsung aja kita mulai!
BismillahirahmanirRahim,
* Pertama-tama install terlebih dahulu dhcp3-server melalui synaptic atau melalui command prompt dengan cara :
sudo apt-get install dhcp3-server
* Lalu kita akan melakukan perubahan pada file tersebut dengan menggunakan gedit, Tetapi sebelum di edit terlebih dahulu backup dulu file aslinya agar kalau rusak bisa dikembalikan ke default
sudo cp /etc/default/dhcp3-server /etc/default/dhcp3-server_backup
gksudo gedit /etc/default/dhcp3-server
* Selanjutnya temukan baris di bawah ini :
INTERFACES=”"
lalu ganti baris di atas menjadi seperi baris di bawah ini :
INTERFACES=”eth0″
* Simpanlah file tersebut
* Selanjutnya kita akan melakukan perubahan pada file konfigurasinya, tetapi sebelumnya sperti di atas backup dahulu file tersebut
sudo cp /etc/dhcp3/dhcpd.conf /etc/dhcp3/dhcpd.conf_backup
gksudo gedit /etc/dhcp3/dhcpd.conf
* Temukan baris – baris di bawah ini
# option definitions common to all supported networks…
option domain-name “example.org”;
option domain-name-servers ns1.example.org, ns2.example.org;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
lalu ganti baris-baris di atas menjadi seperi baris di bawah ini :
# option definitions common to all supported networks…
#option domain-name “example.org”;
#option domain-name-servers ns1.example.org, ns2.example.org;
#default-lease-time 600;
#max-lease-time 7200;
* Temukan lagi baris di bawah ini :
# A slightly different configuration for an internal subnet.
#subnet 10.5.5.0 netmask 255.255.255.224 {
# range 10.5.5.26 10.5.5.30;
# option domain-name-servers ns1.internal.example.org;
# option domain-name “internal.example.org”;
# option routers 10.5.5.1;
# option broadcast-address 10.5.5.31;
# default-lease-time 600;
# max-lease-time 7200;
#}
dan ganti baris di atas menjadi seperi baris di bawah ini :
# A slightly different configuration for an internal subnet.
subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.0.100 192.168.0.200;
option domain-name-servers 202.188.0.133, 202.188.1.5;
option domain-name “tm.net.my”;
option routers 192.168.0.1;
option broadcast-address 192.168.0.255;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}
* Simpan file yang telah diedit tersebut!
* Sekarang restart dhcp server dengan mengetikan perintah di bawah ini:
sudo /etc/init.d/dhcp3-server restart
Setelah kita berhasil melakukan semua hal di atas maka kita telah selesai membuat sebuah DHCP Server pada Ubuntu Feisty. Karena tulisan ini masih menggunakan versi Feisty maka anda silahkan menyesuaikan jika menggukan versi ubuntu terbaru. :D
Posted in Networking | Leave a Comment »
Memainkan File .rmvb Menggunakan MPlayer
Posted by maspur on February 26, 2008
tulisan ini saya ambil dari:
http://www.simplehelp.net/2007/07/27/how-to-play-rmvb-files-in-ubuntu/
silahkan diartikan sendiri yah :p
This tutorial will take you step by step through installing all of the software necessary to play rmvb (RealMedia Variable Bitrate) files in Ubuntu Linux.
Though the steps and screenshots are specific to Ubuntu, they will likely be similar for other versions of Linux. With that said, be sure to read the MPlayer README file if you’re not using Ubuntu. Similar to some of the other tutorials on Simplehelp, this is almost certainly not the only way to play .rmvb files in Ubuntu, but it’s the easiest way I could find. If you know of a easier method, by all means please feel free to leave a comment.
1. The first step in playing .rmvb files in Ubuntu is to use the Synaptic Package Manager to install MPlayer. When you mark MPlayer for installation, you’ll be prompted to install additional software packages (if they’re not already installed).
play rmvb files in ubuntu linux
click to enlarge
2. After MPlayer has been installed, exit out of the Synaptic Package Manager and visit the MPlayer binary codec download page. Download the codec package for your platform (for example, if you’re using a 32bit Intel or AMD processor, download the Linux x86 package).Save the file to your desktop (or home folder). Once the download has completed, double-click that file. Select the folder to uncompress, and click the Extract button.
play rmvb files in ubuntu linux
click to enlarge
3. Choose a location to extract the files (your desktop is ideal) and again click Extract.
play rmvb files in ubuntu linux
click to enlarge
4. Make sure the files extracted correctly. They’ll be in a folder titled essential-date.
play rmvb files in ubuntu linux
5. Open up a Terminal by selecting Applications -> Accessories -> Terminal.
play rmvb files in ubuntu linux
6. Enter the following commands (and your password when prompted):
cd Desktop
cd essential-date
sudo mkdir /usr/lib/win32
sudo cp * /usr/lib/win32
play rmvb files in ubuntu linux
click to enlarge
7. Launch MPLayer by selecting Applications -> Sound & Video -> MPlayer Movie Player. Right-click in the Mplayer – Video window and select Preferences from the menu.
play rmvb files in ubuntu linux
8. Select the Video tab and change the Available drivers: to x11 X11 (XImage/Shm).
play rmvb files in ubuntu linux
click to enlarge
9. Select the Codecs & demuxer tab and change the Video codec family: to RealVideo decoder and the Audio codec family: to FFmpeg/libavcodec audio decoders. When you’re done, click OK and close down MPlayer.
play rmvb files in ubuntu linux
click to enlarge
10. Locate one of your .rmvb files, right-click it and select Properties.
play rmvb files in ubuntu linux
11. Select the Open With tab and change whatever the default is to MPlayer Movie Player. Click Close.
play rmvb files in ubuntu linux
click to enlarge
12. Double-click any of your .rmvb files and they should open up in MPlayer and start playing.
play rmvb files in ubuntu linux
var authorId = “C44AE2E4-CB3F-4B3F-AFC5-FF02FEF46803″; var pageOrientation = “1″; var topMargin = “0.5″; var bottomMargin = “0.5″; var leftMargin = “0.5″; var rightMargin = “0.5″;
Posted in Dekstop | Leave a Comment »
Install Codec Multimedia di Ubuntu
Posted by maspur on February 26, 2008
Jalankan command line berikut untuk install codec buat player yang terinstall di ubuntu kita. Sebelum menjalankan command line di bawah ini, jangan lupa untuk mengaktifkan tambahan repositori pada ubuntu anda dengan mengakses Sytem–>Administration–>Software Sources. Lalu centang semua seperti gambar di bawah ini.
Setelah ituu baru jalankan command line dibawah ini.
sudo apt-get install gstreamer0.10-plugins-bad gstreamer0.10-ffmpeg gstreamer0.10-fluendo-mp3 gstreamer0.10-plugins-ugly
sudo apt-get install gstreamer0.10-pitfdll gstreamer0.10-ffmpeg gstreamer0.10-plugins-bad gstreamer0.10-plugins-bad-multiverse gstreamer0.10-plugins-ugly gstreamer0.10-plugins-ugly-multiverse
Semoga berhasil…
Posted in Dekstop | Leave a Comment »
Menambah Font Windows pada Ubuntu
Posted by maspur on February 26, 2008
Install font Windows (.ttf) ke mesin Ubuntu, ada beberapa cara :
1. Via apt-get
$sudo apt-get install msttcorefonts
cara ini hanya bisa dilakukan jika anda terhubung ke internet.
2. Copy fonts di Ms. Windows ke Ubuntu dengan cara:
a. Copy font-font ada di folde C:WindowsFonts ( ber extensi .ttf)
b. Copy-kan ke dalam folder Ubuntu dan set permission foldernya ke mode 644
$ sudo cp ~/fontwin/* /usr/share/fonts/truetype/msttcorefonts/.
$ sudo chmod -R 644 /usr/share/fonts/truetype/msttcorefonts/
c. Update font
$ sudo fc-cache -f -v
d. Test font.
buka OpenOffice dan sekarang semua fonts windows sudah ada di OpenOffice.
Ref: http://easylinux.info/wiki/Ubuntu#How_to_install_Extra_Fonts
Posted in Dekstop | 5 Comments »
Selayang Pandang Ubuntu
INTRO
Distro (baca:macam) linux sekarang ini sudah banyak sekali baik itu yang bersifat komersial maupun yang gratis. Linux, Microsoft, dan Macintosh adalah produsen Sistem Operasi. Namun hanya Linux yang bersifat non-komersial/gratis dan tidak menyertakan lisensi dari system operasinya. Seperti yang kita ketahui Microsoft XP Professional lisensinya menyentuh harga jutaan bayangkan bila seorang newbie (pemula) yang ingin membeli komputer lengkap harus dipusingkan dengan lisensi system operasi yang disunakanya, bila harga Pentium D berkisar di 4 jutaan maka total harga satu PC lengkap dengan system operasinya mencapai 5 jutaan dan itupun belum termasuk program tambahan lainya .
Semenjak pemerintah memberlakukan UU no.9 Tahun 2002 tentang hak cipta maka banyak pemakai komputer yang mencari system operasi yang bersifat non-fee/gratis. Tentu para pemakai komputer mempunyai alasan finansial untuk menjawab migrasinya ke linux. Linux sendiri ada yang bersifat komersial dan gratis, Linux yang komersial antara lain adalah Mandrake Premium, Suse Linux, RedHat, Xandros Premium dan sedangkan yang bersifat free lebih bnyak lagi diantaranya adalah Debian, Knoppix, Simpli Mepis, Fedora Core, dan Ubuntu.
ASAL MUASAL UBUNTU
Ideologi Ubuntu berasal dari Afrika Utara yaitu tentang kesetiaan dan persahabatan (relationship) dengan sesama. Kata untu berasal dari bahasa Zulu dan Xhosa (“oo-Boon-too”) yang berasal dari konsep kuno Afrika, yang melandasi prinsip dari Republik Afrika Utara dan selaras dengan Ide Renaisance di Orang Afrika. Ubuntu sendiri memiliki filosofi sebagai berikut:
1.Setiap pengguna komputer seharusnya mendapat kebebasan untuk menjalankan, mengkopy, mendistribusikan, mempelajari, berbagi, melakukan perubahan, dan meningkatkan software mereka untuk banyak tujuan, tanpa harus membayar lisensi.
2.Setiap pengguna komputer seharusnya dapat menggunakan sofware mereka dalam bahasa pilihan mereka.
3. Setiap pengguna komputer seharusnya diberikan kesempatan yang sama untuk emnggunakan software, meskipun mereka bekerja dalam kondisi ketidak mampuan (cacat).
Berangkat dari pemikiran seperti itu lah maka Canonical Ltd mendukung penuh proyek Ubuntu ini, Mark Shuttleworth sebagai pemilik Canonical Ltd menyiapkan dana sebesar US$10 Juta untuk pengembangan proyek Ubuntu. Tepatnya pda tanggal 20 Oktober 2004 untuk pertama kalinya Ubuntu merilis versi 4.10 dengan code name the Warty Warthog, menyusul versi 5.10 (Breezy Badger) dan yang terakhir adalah versi 6.06 LTS (Dapper Drake).
JENIS UBUNTU
Tampilan Desktop Ubuntu secara default menggunakan desktop Gnome, namun bukan berarti Ubuntu hanya Gnome saja tapi Ubuntu support terhadap KDE dan diberi nama Kubuntu, sedangkan yang menggunakan desktop XFCE diberi nama Xubuntu, Ubuntu juga tersedia untuk kalangan akademia yang diberi nama Edubuntu yang sangat powerful untuk sekolah karena dapat membantu manajemen sekolah dan menajemen labolatorium dengan baik serta dukungan terhadap hardware tua yang diberi nama online learning. Untuk versi Server tersedia juga Ubuntu Server, namun perbedaan yang mencolok di Ubuntu server ini adalah tidak menggunakan desktop sama sekali, jadi user harus menggunakan Text Mode untuk mengoperasikannya. Tentunya Ubuntu Server ini sangat meringankan beban kinerja Server sehingga server tidak repot-repot untuk mengolah tampilan desktop.
KELEBIHAN UBUNTU
Ubuntu memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut:
1. Gratis dan gratis (Free of Charge)
Tidak perlu diragukan lagi bahwa Ubuntu gratis siap di download atau dapat memperolehnya via pemesanan CD, dan pemesanan CD pun gratis dari Belanda.
1. Support terhadap bermacam aplikasi
Aplikasi yang di support oleh Ubuntu banyak sekali jumlahnya, menurut sumber terakhir bahwa program yang dapat di support Ubuntu mencapai 16.000 buah aplikasi. Dalam CD Ubuntu, secara otomatis dalam komputer akan di isi program antara lain Open Office, Mozilla Firefox, Konqueror, Synaptic Package Manager, GIMP, dan lain-lainya. Bila pengguna Ubuntu masih kurang puas dengan program bawaan CD Ubuntu maka pengguna dapat menginstall program-program yang terdapat di DVD Ubuntu. Walaupun Ubuntu adalah sistem operasi gratis namun Ubuntu dapat juga support bila di install aplikasi non-free (komersial).
1. Dukungan penuh terhadap segala jenis komputer
Disinilah salah satu kehebatan sistem operasi yang bebasiskan Debian, Debian merupakan ruh dari Ubuntu sedangkan Debian sendiri telah diakui dunia sebagai sistem operasi yang dapat mensupport berbagai macam spesifikasi komputer Ubuntu support terhadap prosesor i386 (386/486/Pentium(II/III/IV) and Athlon/Duron/Sempron processors), AMD64 (Athlon64, Opteron, dan generasi baru 64-bit Intel processors (Intel EM64T)), and PowerPC (iBook/Powerbook, G4 and G5) architectures.
ENDING
Ubuntu, dengan segala kelebihan dan kekuranganya telah memberikan wajah baru di dunia IT. Fleksibel, kemudahan dan dukungan yang serius membuat Ubuntu menjadikan nya sistem operasi yang paling banyak di gunakan setelah SUSE . Hal ini sangat membanggakan karena usia Ubuntu yang belum genap empat tahun sudah menyalip Suse, Mandriva, RedHat, Knoppix, bahkan Debian sendiri. Bila anda suka terhadap tantangan dan masih newbie di dunia linux tidak salah bila mencoba Ubuntu, atau bila tak ingin meninggalkan Windows, Ubuntu dapat berjalan berdampingan dengan Windows. Namun saya menganjurkan untuk mencoba dulu Ubuntu di program simulator seperti VMWare Workstation.
Semoga Bermanfaat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar